Sumpah... Ini Rute Gowes Paling TAI di Pangalengan!

 

"Nyari rute gowes  yang bagus di sekitaran Pangalengan itu buanyaaaak banget. Tapi yang paling TAI kayaknya cuma jalur ini."

Jujur saja, kalau kamu enggak tahan mental sebaiknya hindari rute gowes yang sungguh tai ini.

Bukan karena soal nanjaknya, bukan juga karena medannya yang super parah.

Jalur ini melintasi peternakan sapi Ultrajaya di Kampung Cibuluh, Pangalengan.

Yep, sudah bisa ditebak. Hasil produksi dari peternakan yang bukan susu atau daging sapi tentu dibuang ke sisi bukit yang berada di sisi jalur gowes yang dilewati.

Mending kalau cuma gundukan saja, ini sampai satu bukit setinggi puluhan meter ya tai!

Jadi ini sebenernya cara sustainability dari peternakan sapi. Kotorannya dijadikan media tanam untuk rumput gajah. Kemudian dipanen dan jadi pakan sapi.

Circle of life? YOU'RE GODDAMN RIGHT!

Adalah kisah dari Asmar Ayung yang menemukan jalur ini, dia sampai kaget karena sensasinya yang sangat luar biasa.

Bahkan saat pertama kali melewati jalur tersebut sampai berpapasan dengan buldoser yang mondar mandir mengangkut produk alami dari sapi itu.

Yang tai-nya, sudah lewat situ bukannya kapok malah ngajak saya balik ke rute itu.

Lantas yang lebih tai lagi, saya iyain. Ah tai banget emang ya.

Plot twist yang lebih tai adalah ketika saya ajak kawan-kawan lagi, lah kok pada mau ikut?

Lantas kenapa sih kami sampai rela melewati rute gowes bukit tai ini?

Ya selain karena kejenakaan dari kami, rute melintasi Bukit Tai adalah shortcut terdekat dan tercepat untuk menuju Situ Cileunca dari arah Perkebunan Teh Malabar.

Jadi bukit tai memang bukan tujuan utama kami. Tujuan utamanya ya hura-hura hepi-hepi di Malabar Tea Estate.

Ini ngapain sih kok jalurnya tai banget sih

Gunung Wayang (kiri) dan Gunung Windu (kanan)

Kebun Teh Malabar Unit Kertamanah, dengan Gunung Windu jadi latarnya.


Kebun Teh Malabar Unit Tanara, lewat sini kalau kering debunya edan. Tapi jadi lumpur siksaan kalau habis hujan.

Gak tiap hari bisa ngaso di kebun teh ngetawain tainya kelakuan kawan-kawan selama di jalur. Dari yang zolim ngebut paling depan bikin ngebul yang belakang gak bisa liat sampai hampir nyungsep, salah belok, sampai meratapi kenapa enggak ada warung intelek di sini. 

Skill ugal-ugalan terbang-terbangan di drop sama makadam sih ada. Tapi sepedanya gak kuat.

Jadi dengan (terpaksa) melewati rute Bukit Tai ini, kamu bisa skip jalan raya utama Pangalengan dan otomatis skip juga pasar Pangalengan yang biasanya jadi biang macet.

Apalagi saat terakhir saya ke Pangalengan awal September 2024, jalur pasar Pangalengan dari bundaran sedang dicor. Macetnya luar biasa sampai proyeknya selesai.

Kalau memang mau melewati jalur ini, sebetulnya ada kok di peta. Bahkan kondisinya sudah bagus. Dari arah Pintu Malabar, sudah dicor sampai ke Kampung Cibuluh.

Sudah gitu rutenya juga punya pemandangan yang bagus baget! Dari hamparan kebun teh Malabar dan melewati dua danau (situ), yaitu Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca.


Situ Cipanunjang

Ending dari rute tai ini adalah melewati jembatan merah Situ Cileunca sebelum ketemu jalan raya lagi dan pulang ke Bandung.

Jadi walaupun baunya menguar hingga ratusan meter, rute ini masih layak sih dicoba kalau kamu mau turun dari Malabar region ke Bandung.

Bonusnya, jalur gowes bukit tai ini bisa jadi ujian VO2 max kali ya? Sudah mana mesti tahan napas, kan ketinggiannya juga sudah berada di 1400 meter di atas permukaan laut...

Ya kalau penasaran sama titik bukit tai ini, atau malah minta antar ke full route-nya, DM saja melalui IG @mtbcyclingtour atau klik tautan Komoot di bawah:



Posting Komentar

0 Komentar