Rute Gowes GUNUNGHALOOP, Favorit Kami yang Berkali-kali Diulang Tetap Saja Bikin Senang

 


Rute Gowes Gununghaloop itu sudah berkali-kali kami ulang dan selalu saja bikin kami puas.

Tiap perjalanan pasti ada saja kejadian jenaka yang bikin kami ketawa.


Well, gowes ke rute itu-itu saja pasti bikin bosan. Makanya kami jarang mengulang rute yang sama dalam waktu dekat.

Pengecualian Gununghaloop sih. Siapapun yang ngajak, minimal saya (kalau enggak bareng Ayung) pasti rela mengantar ke rute gowes ini.

Yup, Gununghaloop alias Gununghalu Loop yang kalau ditotal segmennya sekitar 80 km dari titik start sampai titik bubaran ini memang rewarding banget.

Apalagi semenjak segmen Tangsijaya Forest dicor, semua sepeda mampu dipakai ke sini.

Ada memang sisa jalanan jelek di Lebakmuncang dan paling keriting di Cidadap sebelum masuk hutan Tangsijaya.

Tapi ah jalanan jelek itu paling enggak sampai 2 Km total yang tersebar di beberapa titik.

Makanya pasca dicor, segmen Tangsijaya Forest malah berani dipakai oleh Panitia Audax buat BATC 2024. Roadbike ban 25mm saja aman lewat sini.

Tapi kalau kami, biasanya rute ini kami mulai di Masjid Sadu, Soreang sebagai titik start sekaligus titik kumpul.

Dari titik start, bisa pilih nanjak jalan raya Ciwidey atau sedikit melipir melewati Cikoneng yang tembusnya sama saja di Lebakmuncang.

Rute gowes ini mulai dibilang enjoyable saat memasuki hutan Lebakmuncang (yang nanjaknya lucu-lucu ceria) dan berasa banget nikmatnya saat masuk kebun teh Mekarwangi.

Dari situ, lanjut masuk hutan Tangsijaya yang jadi klimaksnya. Saya enggak bisa jelasin dengan kata-kata sih Hutan Tangsijaya ini. Harus coba sendiri. 

Mau spoiler? Lihat video yang kami tautkan di bawah

1. Gununghaloop 1st Edition (belum dicor)


Waktu pertama kali kami ke-sini, hanya bertiga dan bener-bener belum dicor.

Belum dicor itu bukan siksaan, malah nikmat banget.

Kebetulan kami semua pake sepeda full suspension. Nanjaknya memang nyiksa. Tapi pas ketemu turunan di Tangsijaya wah puasnya luar biasa.

Sampai Cililin, ya siksaan lagi. Rolling soalnya!

2. Gobar Gununghaloop (masih belum dicor)


Karena puas dengan kesan pertama, kami mulai berani bawa kawan-kawan ke sini. Dan betul saja, semuanya puas!

3. Gununghaloop Re-Graventuria  (sudah dicor)



Rute Gununghaloop sempat dipakai di Graventuria 2023 dengan variasi melalui Cikoneng. Tapi klimaksnya tetap di Tangsijaya.

Pas waktu Graventuria masih keriting, eh waktu kami lewati awal 2024 ini sudah mulus hutannya full dicor.

Sebetulnya waktu proses pengecoran, saya (Agun) sempat lewat sana. Kalau enggak salah sekitar September 2023. Sudah saya bikin juga artikelnya kok di website ini -> GUNUNGHALOOP SUDAH DICOR

Ayung rada sedikit kecewa, soalnya rute hutan Tangsijaya itu 15 Km full kenikmatan kalau pakai sepeda full suspension.

Tapi ya sudahlah. Kekecewaan kami itu adalah sujud syukur buat warga setempat yang jadi makin mudah ke mana-mana, ya kan?

4. Gununghaloop JENAKA MAKSIMAL


Nah ini alasan kenapa saya bikin artikel ini. Karena baru beberapa minggu kami ke gowes ke Gununghaloop lagi dan lawaknya paling maksimal.

Secara jalur malah normal-normal saja enggak pakai rute Graventuria. Lewat jalan raya Ciwidey dan pulang langsung ke Cililin via Jembatan Apung Bongas.

Ini kelakuan orang-orangnya saja yang koplak diluar dugaan. 

Ada roadbike ban 25mm yang ikut lah, ban syariah enggak pakai bunga (kembangan), ada BMX Kuch Akos si warga lokal, sampai munculnya legenda Dimas sang Bubuy Bulan.

Sudah gitu ditambah pakai shooting Teletubbies pula (terekam di video ini)


Sudahlah, kami akui kalau rute gowes Gununghaloop memang favorit kami.

Tambah lagi, saya ada proyek buat cari jalur baru. Jadi kemungkinan besar Gununghaloop ini makin banyak variasi rutenya.

Ya sudahlah, mending kalian coba saja sendiri gowes di Gununghaloop. Kami jamin enggak bakalan nyesel!

Nyobain sendiri ya seru-seru aja. Cuma kalau mau lebih seru (dan biasanya sih lebih lawak), DM kami saja di IG @mtbcyclingtour kalau mau dianterin yah!



Posting Komentar

0 Komentar